Akan Jadi Apa Kamu 20 Tahun Kedepan? Seorang Pecundang atau Yang Menang?



    Duapuluh tahun kedepan, 2027, Indonesia akan memasuki masa generasi emas dimana pemuda
berada dipuncak terbanyak dan dalam masa kepemimpinannya. Selain itu pula, pemerintah
mencanangkan Indonesia mandiri sejak tahun 2025. Visi pembangunan jangka panjang
Indonesia sampai tahun 2025 adalah maju dan adil. Ketika Indonesia bermimpi ingin mejadi
Indonesia yang mandiri pada tahun 2025 maka jelas bahwa pada tahun tersebut adalah waktunya
pemuda untuk berbuat.
    
    Hal ini membuat saya berpikir. Mau jadi apa saya pada masa itu? Apa yang akan saya lakukan
sebagai pemuda pada kala itu? Akankah saya dapat menjadi salah satu dari bagian Generas Emas tersebut?

    Sebagai seorang pelajar, saya pasti punya cita-cita. Mau jadi apa saya 10 tahun lalu, tentulah
mewujudkan cita-cita saya. Dan mewujudkan cita-cita saya sadari bukanlah sebuah hal yang
dapat dilaksanakan tanpa usaha. Usaha yang keras dan banyak pengorbanan tentu akan saya
lakukan.

    Menyadari bahwa berat tantangan kedepannya, maka memotivasi diri dengan motivasi yang
benar adalah hal yang pertama kali harus dilakukan. Menjadi manusia yang sukses bukan berarti berorientasi pada ekonomi saja. Tergantung individunya, pada tujuan apa fokus dari orang
tersebut. Dan yang ingin saya capai ialah menjadi manusia yang berguna, bagi sekitar. Tentu
bukan hanya permasalahan ekonomi. Tapi juga karakter dan kepribadian.

    Dengan tujuan seperti itu, saya haruslah memulainya sekarang juga. Belajar menjadi seorang
siswa Sekolah Menengah Atas yang berintegritas adalah langkah awalnya. Tidak mencontek,
jujur dan menghargai waktu adalah contoh konkret dari langkah awal saya mencapai impian
saya. Untuk itulah, saya akan berusaha melakukannya sejak hari ini. Sejak saya sadar bahwa
saya adalah generasi yang akan melanjutkan perjuangan.

    Hal kedua yang akan dan harus saya lakukan ialah merancang masa depan secara tepat. Segala
sesuatunya memang tidak bisa ditentukan manusia. Pada kenyataannya rencana Tuhanlah yang
selalu terjadi. Tapi Tuhan juga tidak meminta manusia untuk tinggal diam dan pasrah atas
hidupnya. Merancang masa depan adalah langkah kedua yang akhirnya akan membuat seseorang
semakin mengerti apa tujuan hidupnya.

    Sisi positif lain merancang kehidupan ialah seseorang akan tahu apa yang akan dilakukannya.
Seseorang akan lebih terorganisir dan terstruktur dalam melakukan setiap tindakan. Dan tidak
lagi melakukan hal-hal yang sekiranya tidak penting. Pada intinya, tahu prioritas.

    Tapi kehidupan tidak semudah rencana. Tidak semulus rancangan diatas kertas. Lika-likunya
harus tetap dinikmati. Menjadi seorang yang memiliki tujuan bukan berarti harus ambisius dan
memaksakan kehendak. Bukan pula menjadi seseorang yang kaku dan selalu didepan buku.

    Bagi saya, menikmati lika-liku perjalanan menuju masa 10 tahun mendatang juga penting.
Seseorang tidak akan merasakan indahnya hidup tanpa mengawalinya dengan pikiran positif.
Disetiap hari pada masa menuju sepuluh tahun mendatang, harus dijalani dengan rasa syukur,
dan menikmatinya dengan tetap fokus pada tujuan.

    Sebagai pemuda yang diharapkan bangsa ini, mimpi saya besar, dan orang-orang juga pasti
memiliki mimpinya masing-masing. Maka langkah kecil seperti yang telah dijelaskan diatas akan
berdampak luar biasa.

    Motivasi saya jelas untuk menjadi manusia yang lebih baik. Menjadi seseorang yang
dibanggakan keluarga. Menjadi seseorang yang mengharumkan bangsa. Dan saya yakin pasti
bisa. Soekarno pernah berkata, "Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari
akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia". Maka dari itu, 10 tahun kedepan, saya ingin menjadi 1 diantara 10 pemuda yang bisa mengguncang dunia.

No comments:

Powered by Blogger.