Menyapa Dengan Meludah, Memburu Singa, Beberapa Kebiasaan Dari Suku Ini

Haa I Sobat Matriks! Haa I dalam bahasa Afrika sendiri berarti hai, guys, ada yang udah tau?
 By the way, tau kan, yang namanya keunikan dan keberagaman suku-suku di Indonesia udah terkenal banget di penjuru dunia. Nah, keunikan suku yang akan kita bahas satu ini bukan berasal dari Indonesia kita tercinta melainkan dari Afrika. Jauh ya!

Kenalan dulu sama suku ini, suku terkuat di Afrika, namanya suku Maasai. Dikutip dari Wikipedia, Maasai adalah kelompok suku asli dari Afrika yang memiliki pola hidup semi-nomaden di Kenya dan Tanzania. Mereka adalah salah satu kelompok suku Afrika Timur yang paling dikenal di dunia luar karena kebudayaannya yang unik serta karena mereka bertempat tinggal dekat dengan banyak cagar alam dan taman nasional di Afrika Timur. Bisa dibilang unik, karena kebiasaan dan budaya bener-bener antimainstream banget. 


Menyapa Dengan Cara Meludah
Beda dari cara sapaan dari suku-suku maupun negara lain. Suku Maasai mempunyai cara sapaan mereka sendiri yang unik malah bisa dibilang aneh dan cara sapaan mereka masih berlangsung hingga kini.
Cara sapaan mereka ada dengan cara saling meludah. Saling meludah satu sama lain merupakan hal yang biasa dilakukan oleh orang-orang suku Massai di Kenya dan Tanzania sebagai tanda sapaan kepada teman. Bahkan meludah juga masih diterima saat menyapa orang tua, tetapi seorang anggota suku yang lebih muda secara tradisional akan meludah di tangannya sendiri sebelum menawarkan kepada anggota suku yang lebih tua untuk meludahnya sebagai tanda hormat.
Wah, kalau kita terapkan budaya ini di Indonesia bisa-bisa kita dianggap tidak sopan ya, Sobat matriks. :D


Berburu Singa Untuk Meningkatkan Status Sosial
‘Singa bisa lari lebih cepat dari kami, tapi kami bisa lari lebih jauh dari singa’. Begitulah ungkapan yang terkenal di suku Maasai.
Berburu singa merupakan tradisi yang sudah dilakukan pria-pria suku Maasai sejak zaman dulu. Hal ini lah yang menjadi sebuah fase yang harus dilalui para pria Suku Maasai dalam hidupnya. Mereka belum dapat dikatakan dewasa dan belum sah menjadi seorang prajurit jika belum dapat mengalahkan singa. Tak hanya itu, berburu singa pun sudah menjadi pendongkrak status sosial.
Perburuan ini dilakukan secara berkelompok dengan menggunakan senjata tradisional yaitu tombak dan kayu.
Walau begitu, prakter berburu singa masih dilakukan oleh beberapa orang-orang Suku Maasai, khususnya yang tinggal di jauh di wilayah pedalaman. Meski, Maasai Association sendiri dan asosiasi-asosiasi konservasi satwa di dunia tidak mendukung tradisi berburu singa ini.
Tuh, suku Maasai  aja bisa dapetin singa, masa kamu dapetin hati si ‘dia’ aja gak bisa? :P


Dikenal Juga Sebagai Suku Peminum Darah
Soal makanan, suku Maasai memiliki enam makanan pokok, di antaranya daging, susu, lemak, madu, kulit pohon dan darah. Darah??? Serem gak tuh, guys. :O
Meski demikian, mereka tidak berlebihan dalam meminum darah hewan. Secukupnya saja. Selain untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mereka menganggap kalau darah hewan mampu meminimalkan efek dari mabuk. Bagi mereka, hewan adalah segalanya.






No comments:

Powered by Blogger.